Alami Cabin Fever di Tengah Pandemi COVID-19

 

Good Evening People,
Happy Wednesday..

Selama terjadinya pandemi banyak orang lebih memilih untuk berkegiatan dari rumah saja.

Apalagi sebelumnya juga pernah diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Indonesia.

Hal ini dilakukan semata-mata untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab penyakit COVID-19.

Namun, apakah kamu tahu kalau terlalu lama berada di rumah ternyata bisa memberikan efek buruk pada beberapa orang yang saat ini dikenal dengan istilah Cabin Fever.  

 

Cabin Fever mengacu pada iritabilitas klaustrofobik atau kegelisahan yang dialami ketika seseorang, atau kelompok, terjebak di lokasi yang terisolasi atau di tempat terbatas dalam jangka waktu yang lama.

Di masa pandemi COVID-19, konsep ini digunakan untuk menunjukkan kebosanan yang sederhana karena berada di rumah sendiri untuk waktu yang lama.

Cabin Fever sebenarnya bukanlah penyakit dan tidak ada prognosisnya.

Tapi, gejala terkait dapat memicu penderitanya untuk membuat keputusan irasional yang berpotensi mengancam hidup.

 

Terdapat beberapa gejala ketika mengalami Cabin Fever. Diantaranya :

  • Merasa sedih
  • Kesepian
  • Takut
  • Bosan
  • Gelisah
  • Lesu dan kurang berenergi
  • Bingung
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah tersinggung
  • Tidak sabar
  • Isolasi sosial
  • Motivasi menurun
  • Perubahan berat badan
  • Mengalami gangguan tidur, seperti kesulitan bangun tidur dan terlalu sering tidur siang
  • Tidak percaya kepada siapa pun yang bersamanya
  • Merasa ingin keluar rumah bahkan dalam kondisi buruk seperti cuaca buruk atau jarak pandang terbatas
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi stres

(setiap orang bisa saja mengalami kondisi gejala yang berbeda).

 

Nah, jika kamu mengalami Cabin Fever, sebaiknya segera atasi dengan cara berikut ini :

  1. Berjemur di bawah sinar matahari pagi setiap hari untuk membantu mengatur siklus alami tubuh.
  2. Buka jendela dan pintu pada pagi hari agar sirkulasi udara di rumah jadi lebih bersih.
  3. Berolahraga rutin di depan halaman rumah atau di sekitar komplek perumahan untuk melepaskan endorfin yang dapat menciptakan perasaan bahagia.
  4. Hidrasikan selalu tubuhmu dengan minum banyak air putih.
  5. Jaga keseimbangan nutrisi dengan cara membatasi camilan tinggi gula dan tinggi lemak.
  6. Usai menjalani aktivitas bekerja atau belajar, isilah waktumu dengan melakukan rutinitas menyenangkan di rumah. Misalnya dengan mencoba hal-hal baru seperti, membaca buku, menonton film, belajar memasak, menanam dan lain sebagainya.
  7. Tetap menjaga hubungan sosial melalui media sosial ataupun ponsel dengan teman ataupun kerabat agar tidak merasa sepi.
  8. Berbagi cerita tentang apa yang kamu rasakan dengan orang-orang terdekat bisa menjadi cara untuk melegakan hati dan mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi.

 

Cara ini bisa diterapkan untuk gejala yang relatif ringan.

Jika Cabin Fever yang dialami tidak kunjung pulih walaupun sudah melakukan cara-cara di atas. Konsultasikan segera dengan para ahli dibidang kesehatan mental.

 

Yuk.. cintai tubuhmu dengan berolahraga

XOXO, Wanabe

 

 

Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/Cabin_fever

https://www.verywellmind.com/cabin-fever-fear-of-isolation-2671734

 

 

Cover Photo : https://www.freepik.com/free-vector/cabin-fever-illustration-with-man_8560345.htm

 

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twitter
instagram
facebook