Memahami Istilah-Istilah Selama Pandemi COVID-19 (PART 1)

Virus COVID-19 Hotline 119 ext 9

 

Good Day,
Beautiful Friday..

Hai ladies, selama COVID-19 ditetapkan menjadi sebuah pandemi. Kamu pasti sering dong mendengar istilah-istilah baru yang berkaitan dengan wabah penyakit tersebut?

Banyaknya istilah yang beredar diberbagai media dan masih terdengar asing di telinga, membuat banyak masyarakat mengalami kebingungan.

Hal seperti ini, tentu cukup berbahaya karena dapat memicu terjadinya kesalahan persepsi.

Maka dari itu, bagi kamu yang mengerti lebih detail sebaiknya turut membantu menginformasikan kepada masyarakat agar seluruh Rakyat di Indonesia bisa menyikapi situasi pandemi dengan tepat dan kondusif.

Nah, berikut ini istilah-istilah yang seringkali kamu dengar selama pandemi COVID-19, diantaranya :

 

  1. Social distancing

Dalam (bahasa Inggris: social distancing), pembatasan sosial atau menjaga jarak adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dalam social distancing sebaiknya kamu menghindari tempat umum, menjauh dari keramaian juga menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain.

 

 

  1. Physical distancing

Physical distancing atau pembatasan jarak fisik adalah upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyebaran dan mencegah COVID-19.

Pada 20 Maret 2020, WHO resmi mengganti frasa social distancing menjadi physical distancing.

Alasannya, penggantian frasa ini untuk mengklarifikasi bahwa terdapat perintah tetap tinggal di rumah guna mencegah penyebaran virus corona. Kendati demikian, hal ini tidak berarti bahwa seseorang memutus kontak dengan orang lain secara sosial.

 

 

  1. Isolasi

Isolasi merupakan tindakan memisahkan orang yang sudah sakit dengan orang yang tidak sakit untuk mencegah penyebaran Coronavirus.

 

 

  1. Karantina

Karantina artinya memisahkan dan membatasi kegiatan orang yang sudah terpapar virus Corona namun belum menunjukkan gejala.

Selama karantina, kamu dianjurkan untuk tinggal di rumah sambil menjalani pola hidup bersih dan sehat, tidak bertemu orang lain dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang-orang yang tinggal serumah.

Berbagai pakar pun menganjurkan untuk melakukan karantina di rumah atau isolasi mandiri selama setidaknya 14 hari.

 

 

  1. Lockdown

Lockdown ialah padanan istilah dalam bahasa Inggris yang bisa disebut juga karantina wilayah.

Maksud dari istilah ini yaitu, pembatasan pergerakan penduduk dalam suatu wilayah, termasuk menutup akses masuk dan keluar wilayah.
Penutupan jalur keluar masuk serta pembatasan pergerakan penduduk ini dilakukan untuk mengurangi kontaminasi dan penyebaran penyakit COVID-19.

Kebijakan karantina wilayah ditetapkan oleh sebuah negara yang mengalami keadaan darurat seperti perang atau wabah penyakit menular contohnya COVID-19.

 

 

  1. Flattening the curve

‘Flattening the curve’ atau ‘Pelandaian kurva’ merupakan istilah di bidang epidemiologi untuk upaya memperlambat penyebaran penyakit menular yang dalam hal ini adalah COVID-19, sehingga fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang memadai bagi para penderita.
Pelandaian kurva ini dapat dilakukan dengan social distancing, karantina, dan isolasi.

Kurva menggambarkan prediksi jumlah orang yang terinfeksi virus Corona dalam rentang waktu tertentu. Jumlah penderita yang meningkat drastis dalam periode yang sangat singkat, misalnya hanya dalam waktu beberapa hari, digambarkan sebagai kurva tinggi yang sempit.

Jumlah penderita yang membeludak membuat penanganan tidak bisa dilakukan secara optimal. Hal ini karena jumlah penderita melampaui kemampuan dan kapasitas fasilitas kesehatan, misalnya jumlah tempat tidur dan alat yang tersedia di rumah sakit tidak cukup untuk menangani semua pasien.

Kondisi tersebut menyebabkan tingkat kematian menjadi sangat tinggi, tidak hanya pada pasien COVID-19, namun juga pada pasien penyakit lain yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Meskipun jumlah penderitanya sama, namun jika laju pertambahannya lebih lambat (digambarkan oleh kurva yang lebih panjang dan landai), fasilitas kesehatan memiliki kesempatan untuk menangani penderita dengan sarana dan prasarana yang memadai.

 

 

  1. Pasien dalam pengawasan (PDP) 

Secara umum, PDP sudah ada gejala demam maupun gangguan pernapasan.

Untuk PDP biasanya dilakukan rawat inap terisolasi di rumah sakit, pemeriksaan laboratorium dan pemantauan pada orang lain yang memiliki kontak erat dengan PDP tersebut.

PDP merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu berdasarkan :

  • Memiliki gejala demam dan/atau gangguan pernapasan
  • Riwayat perjalanan ke daerah pandemi infeksi virus Corona atau tinggal di daerah tersebut selama 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
  • Riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul.

 

 

  1. Orang dalam pemantauan (ODP)

Pada ODP, gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan dan sesak napas.

Sementara ODP harus menjalani isolasi di rumah dan kondisinya akan dipantau setiap hari selama 2 minggu, menggunakan formulir khusus.

Jika kondisi ODP mengalami perburukan dan sudah memenuhi kriteria PDP atau hasil laboratoriumnya positif terinfeksi virus Corona, maka ODP tersebut harus dibawa ke rumah sakit.

ODP merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu berdasarkan :

  • Gejala demam dan/atau gangguan pernapasan
  • Riwayat perjalanan ke daerah pandemi infeksi virus Corona atau tinggal di daerah tersebut selama 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
  • Riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul.

 

 

  1. Suspect corona

Suspect Corona adalah pasien yang terinfeksi dengan virus corona Covid-19.
Kategorinya ialah, orang yang sedang mengalami gejala-gejala dan juga pernah melakukan kontak dengan pasien yang dinyatakan positif terkena Covid-19.

 

 

  1. Herd immunity

Secara harfiah, istilah ‘herd immunity’ berarti kekebalan kelompok.
Herd immunity terhadap suatu penyakit bisa dicapai dengan pemberian vaksin secara meluas atau bila sudah terbentuk kekebalan alami pada sebagian besar orang dalam suatu kelompok setelah mereka terpapar dan sembuh dari penyakit tersebut.

Di tengah pandemi COVID-19, sebagian ahli percaya bahwa penularan virus Corona akan menurun atau bahkan berhenti sama sekali bila sudah ada banyak orang yang sembuh dan menjadi kebal terhadap infeksi ini.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada vaksin untuk COVID-19 dan untuk menunggu hingga tercapai herd immunity secara alami pun sangat berisiko karena penyakit ini dapat berakibat fatal.

 

Next : https://www.wanabe.io/memahami-istilah-istilah-selama-pandemi-covid-19-part-2/

 

 

#DirumahAja #AmanDiRumah #LawanCOVID19 #MediaLawanCovid19 #BersatuLawanCovid19

 

Note : artikel ini dirangkum dari berbagai sumber seperti,

https://id.m.wikipedia.org

https://www.alodokter.com/beragam-istilah-terkait-virus-corona-dan-covid-19

https://m.liputan6.com/bola/read/4214575/saat-pandemi-corona-covid-19-27-istilah-populer-yang-harus-dimengerti-dari-novel-sampai-viral-load

 

 

 

 

Cover Photo : https://kaltim.tribunnews.com/topic/virus-corona?url=2020/04/01/bukan-social-distancing-tapi-physical-distancing-who-sebut-jarak-fisik-lebih-tepat-selama-corona

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twitter
instagram
facebook